Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2008

INTERMEZZO 3

Kalau kalian sedang sendirian, pernah nggak berpikir tentang masa lalu? Dan begitu mengingat-ingat semuanya, begitu banyak hal yang sudah kalian lewatkan dan ada sesuatu yang kalian sesali sampai saat ini dan yang ingin kalian lakukan saat itu? Well… dalam hidup gue, gue sudah melewati begitu banyak hal dan ada sesuatu yang bikin gue berpikir, kenapa nggak gue lakukan dulu? Yang paling gue inget dan paling gue sesali sampai sekarang adalah gue nggak terlalu menikmati masa kuliah gue dengan baik. Well… gue termasuk mahasiswa yang baik, kok! Dengan baik selalu berusaha mendapat nilai B syukur-syukur kalau dapat A, dan dengan baik juga selalu memanfaatkan jatah absen di kampus, atau titip absen sama temen. Yah, setidaknya IPK akhir gue masih bagus lah! Masih 3 koma. Yang gue sesali itu gue nggak terlalu mengenal temen-temen gue dengan baik. Karena saat itu gue kuliah dua. Yang ada dipikiran gue bukan untuk berteman dengan sebaik-baiknya, tapi selalu mikirin… aduh, jadwal kuliah yang ini b

intermezzo2

Ada yang lagi gue pikirin saat ini. Well, setiap orang emang pasti pernah melakukan kesalahan, begitupun dengan gue. Dan gue yakin kalo kesalahan gue itu banyak banget. Dan sekarang gue mau membahas tentang cara merawat seorang anak yang baik. Ketika seorang anak itu melakukan kesalahan yang amat fatal yang dinilai akan merugikan dirinya sendiri atau karena terlalu takut kehilangan dirinya, lantas segera menarik si anak dari semua kehidupan sosialnya dengan alasan ingin mengkarantinanya dahulu, atau mungkin sampai si anak bercerita semuanya adalah sebuah alasan yang tepat? Mungkin bagi beberapa orang itu alasan yang tepat. Tapi tidak bagi yang sedang mengalaminya. Coba bayangkan, ketika si anak ditarik dari kehidupan sosialnya, hidupnya sebenarnya sedang benar-benar hancur. Kita katakan saja, karena telah menginvestasikan uangnya tanpa bisa balik modal yang menyebabkan si anak mempunyai banyak utang dan juga karena dinilai telah membahayakan dirinya sendiri lantas segera menarik si an

INTERMEZZO

Pernah merasa hidup kalian sangat nggak berarti nggak? Well... sekarang gue lagi ngerasainnya tuh! Bete, bosen, hopeless, terkurung kayak prisoner...

Mencari Dawai bag.3

Seminggu sudah berlalu sejak acara Orientasi. Vio sudah memasuki kelas dalam jurusannya, jurusan Arsitektur, sejak hari keempat masa orientasi, yaitu hari kamis, namun belum memasuki masa kuliah jadi masih pada masa perkenalan jurusan dan senior serta pameran hasil karya para alumni berupa maket dan gambar-gambar desain tugas akhir mereka. Dalam angkatannya ada tiga puluh orang anak, tujuh orang anak perempuan termasuk dirinya dan sisanya merupakan anak laki-laki. Jadi semuanya berada dalam kelas yang sama dengannya dan dalam waktu singkat pun dia sudah menghapal semua nama anak-anak dalam kelasnya. Untuk pertama kalinya hari ini akan diadakan kuliah perdana bagi mahasiswa baru. Waktu baru menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit. Sejak terlambat pada masa orientasi, Vio memutuskan untuk selalu datang pagi-pagi sekali. “Vi…, Vi!” tiba-tiba Rully salah satu teman seangkatannnya yang memakai jilbab berbisik padanya sambil menyenggol-nyenggol badannya. “Apa?” jawab Vio males dengan