Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2008

mencari dawai 4

“Kamu sebaiknya tidak usah puasa,” ucap mama ditelephon pada hari kedua puasa ketika sedang sahur. “Kenapa, Ma? Kemaren aku kuat, kok, puasa sampai maghrib!” Mama terdiam mendengar jawaban putri semata wayangnya, tapi kemudian dia berkata, “Kalau begitu selama puasa ini kamu tinggal dirumah mama dan papa saja. Biar mama bisa ngontrol semuanya. Kalau tinggal berjauhan gini, kan, mama juga repot. Mama nggak bisa setiap saat nengok kamu. Papa juga sama aja.” “Udah…, mama nggak usah khawatir. Aku nggak tinggal sendiri ini. Lagian tinggal sama mama dan papa juga jarang ketemu. Besok aja papa sudah mau berangkat ke China, mama mau ke Kalimantan. Aku dirumah sama siapa? Mendingan disini dekat dari kampus, bisa main sama temen-temen,” “Sayang…,” ucap mama memelas, “setidaknya sebelum mama berangkat, kan, mama mau liat kamu dulu. Kalau begitu besok kamu antar mama ke airport, ya!” “Nggak bisa, dong, Ma! Kan, aku kuliah! Masa bolos! Baru juga masuk dua minggu!” Mama menghela nafasnya, “Kelihatan

INTERMEZZO 4

Dalam menulis, gue selalu menelusuri sang tokoh utama secara mendalam. dan gue yakin itu juga yang disarankan oleh banyak penulis profesional ketika kita hendak menelurkan satu karya yang bermutu. Begitu juga yang gue lakukan ketika menulis cerita mencari dawai. Awalnya ketika gue menciptakan tokoh ini, Violina Dawai Martadipura, hanya sebatas seorang anak yang superkaya yang penyakitan dan membutuhkan seorang soulmate ketika dia hendak mengakhiri hidupnya. but then gue mikir, apa itu nggak sadis banget buat sang cowok? Terus lagi gue oleh latar belakang sang tokoh utama, masa kecilnya, keluarganya, sekolahnya. sampai akhirnya muncul 100 wishes dalam daftarnya. Makanya sebenarnya pada saat prolog, kertas yang dia lihat itu bukan hasil diagnosa dokter mengenai umurnya, melainkan 100 wishesnya yang harus dia wujudkan dalam masa dua sampai tiga tahun. karena berdasarkan perhitungannya, dia hanya bisa bertahan selama tiga tahun. 80 % wishes yang dia tulis sudah terwujud semua ketika dia ma