Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

5 Element part 2

781 Sudah lumayan jauh Dipa melangkahkan kakinya memasuki hutan. Sebenarnya Dipa tidak menginginkannya, tapi kakinya berjalan sendiri tanpa bisa dia cegah. Dia sendiri merasa kalau hutan ini sudah tidak asing bagi dirinya. Sepertinya dia pernah berada di hutan ini, tapi sekuat apapun dia berusaha mengingatnya, jawabannya tidak pernah ketemu. Akhirnya tiba di jantung hutan tersebut yang merupakan sebuah pohon beringin raksasa dengan tinggi mencapai ratusan meter, diameter batang pohon yang mencapai sepuluh meter, dengan bonggol-bonggol akar yang mencuat di permukaan tanah. Dipa yakin, kalau ditemukan oleh orang yang percaya hal-hal mistik, pasti pohon ini sudah penuh dengan sesajen. Tapi sejauh mata memandang, di sekitar pohon ini masih bersih dari sampah-sampah dunia luar. Dipa pun bisa merasakan udara murni yang berada di sekitar pohon ini. Walaupun sekilas terlihat menyeramkan, entah mengapa berada di bawah pohon ini dia merasa sangat tenang. Pikirannya pun semakin jernih seiring den

5 Element part 1

Dipa menahan nafasnya. Dia paling sebel kalau sedang jalan-jalan keluar kota tapi kebelet pipis kayak gini. Memang dia anak laki-laki, tapi sejak kecil dia sudah dididik dengan keras oleh ayahnya tentang aturan membuang hajat. Tidak boleh berdiri dan tidak boleh pipis sembarangan di pinggir jalan, di semak-semak, terlebih lagi di tempat yang terbuka. (Yang terakhir tidak usah dipertanyakan lagi.) Walaupun sebenarnya pada kenyataannya, ketika sedang tidak bersama ayah, dia seringkali pipis berdiri malah terkadang di tembok rumah orang yang sedang dia lewati. “Dipaaaa…, jangan lama-lama! Ayah juga mau kencing!” Dipa manyun, kenapa dia mau saja ikut sama ayahnya ke acara keluarga yang diadakan di Surabaya. Shifa juga membelot. Padahal gadis itu tahu sekali kalau dia paling anti pergi-pergi keluar kota bersama ayahnya. “Ayolah, Dip, acara ini, kan, hanya diadakan lima tahun sekali. Dan kamu akan bertemu dengan ibu kamu di sana. Lagipula acaranya sekalian piknik menyeberangi jembatan Surama