Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Sumpah seorang Ibu

Gambar
781 Pernah dong kita membaca sebuah artikel atau broadcast tentang seorang anak yang membuat sang ibunda marah, dan menyumpahi kalau anak tersebut akan menjadi imam besar di masjidil haram? Iya, beliau adalah Abdurrahman bin Abdul Aziz As Sudais An Najdi, seorang imam besar di masjidil haram di mana tartilnya menjadi favorit kebanyakan umat muslim di seluruh dunia. Atau mungkin kisah yang berasal dari negeri sendiri, Malin Kundang. Pasti kalian semua tidak asing lagi dengan kisah ini dong. Kisah tentang seorang anak laki-laki yang tidak mau mengakui ibunya sehingga sang ibu murka dan mengutuknya menjadi batu. Dari kedua kisah bertolak belakang di atas, ada satu kesamaan yang bisa kita ambil benang merahnya, yaitu sumpah seorang ibu. "Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat di mana Allah mengabulkan doa kalian...." (HR. Abu D

KDrama : GOBLIN

Gambar
781 OK, kali ini postingannya bakalan lain dari sebelumnya. Biasanya kan saya menulis soal traveling, pengalaman, dan buku ya. Kali ini, saya mau ngomongin soal KDrama aja deh. Biar kekinian gitu. Huehehehehe.... Dan seperti perempuan lainnya yang saat ini sedang baper-bapernya dengan drama Goblin, atau kalau judul Koreanya 'Guardian : The Lonely and Great God', saya pun akan ikut membahas tentang drama ini. Jadi, selain karena saya suka banget sama tokoh utamanya yaitu KIM SHIN yang dimainkan oleh aktor ganteng Gong Yoo, kisahnya sendiri ternyata benar-benar Sorrowfull Love, Cinta yang benar-benar menyedihkan, menunggu ratusan tahun hanya demi Pertama dan Terakhir sang Pengantin Goblin. Dan, bukan bermaksud spoiler bagi yang belum menontonnya, saya akan meringkas terlebih dahulu kisahnya ya. Adalah Kim Shin, seorang jenderal perang dari kerajaan Goryeo yang begitu dicintai dan disegani oleh rakyatnya. Dia bersumpah setia untuk selalu menjaga raja Goryeo berikutny

Memaafkan diri sendiri

Gambar
781 Kalau baru pertama kali bertemu denganku, pasti akan mengira kalau wanita ini hanya mengalami hal-hal yang baik dalam hidup. Bisa jadi sih, karena sepertinya sejak dulu aku termasuk (sangat) santai dan tidak pernah terlalu membesar-besarkan sebuah masalah, bahkan cenderung melupakannya. Bahkan sampai dengan kuliah semester awal, seorang dosen pernah bertanya, "Apa masalah kamu dalam hidup ini?" Dan aku yang enggak bisa langsung jawab gitu. Karena sepertinya, semua masalah yang aku alami saat itu bukan masalah yang membuat tertekan. Paling cuma pusing karena masalah kuliah. Walaupun uang jajan pas-pasan, tapi aku enggak pusing mikirin biaya kuliah, enggak pusing sama masalah keluarga. Intinya enggak ada masalah yang bisa membuat aku sedemikian tak berdayanya. Tapi seperti halnya janji Allah yang akan menguji setiap ummatNya, itulah yang terjadi padaku. Well, tulisan ini bukan akan berisi curhatan masa lalu, jadi jangan harap aku akan menceritakannya di sini.

Side Story of Calibri Serena

Gambar
781 Matahari bersinar dengan sangat terik, tapi kehidupan kota Jakarta tetaplah seramai, sesibuk dan semacet seperti biasanya. Namun, di sebuah rumah di daerah Depok, terlihat kesibukan yang tidak seperti biasanya. Seorang anak perempuan yang sedang beranjak remaja, berumur 11 tahun, berdiri dengan menyendiri di balik salah satu dinding rumah. Dia merasa bingung dan takut dengan banyaknya orang yang keluar masuk ke dalam rumahnya. Sebagian besar dari mereka datang dengan berpakaian serba hitam dan mengeluarkan air mata. Bahkan Ayah pun menangis dan terkadang tidak kuasa menahan emosi sehingga beberapa kali memutuskan untuk menyendiri sebentar di dalam kamar. “Calibri, apa yang kamu lakukan di sana? Keluarlah, banyak tamu yang datang dan menanyakanmu.” Ibu Dyah, tetangga rumah yang sudah sangat akrab dengan keluarga mencoba mengulurkan tangannya pada anak perempuan itu, Calibri Serena. Tampak senyum lembut di wajahnya yang masih terlihat ayu walaupun kerut di sana-sini. C