INTERMEZZO 4

Dalam menulis, gue selalu menelusuri sang tokoh utama secara mendalam. dan gue yakin itu juga yang disarankan oleh banyak penulis profesional ketika kita hendak menelurkan satu karya yang bermutu. Begitu juga yang gue lakukan ketika menulis cerita mencari dawai. Awalnya ketika gue menciptakan tokoh ini, Violina Dawai Martadipura, hanya sebatas seorang anak yang superkaya yang penyakitan dan membutuhkan seorang soulmate ketika dia hendak mengakhiri hidupnya. but then gue mikir, apa itu nggak sadis banget buat sang cowok?
Terus lagi gue oleh latar belakang sang tokoh utama, masa kecilnya, keluarganya, sekolahnya. sampai akhirnya muncul 100 wishes dalam daftarnya.
Makanya sebenarnya pada saat prolog, kertas yang dia lihat itu bukan hasil diagnosa dokter mengenai umurnya, melainkan 100 wishesnya yang harus dia wujudkan dalam masa dua sampai tiga tahun. karena berdasarkan perhitungannya, dia hanya bisa bertahan selama tiga tahun.
80 % wishes yang dia tulis sudah terwujud semua ketika dia masih SMU. tapi masih ada beberapa yang belum dan itu merupakan hal-hal yang paling rumit. Dia menuliskan semua wishes itu berarti semuanya juga harus terwujud dan itu merupakan beban berat baginya. Namun karena sudah komitmennya, dia pun harus menyelesaikannya apapun yang terjadi.
Entah kenapa keseluruhan wishes yang dia tulis terwujud. Dia memang tidak bisa melihat masa depan, tapi dia merupakan seorang observer yang sangat kuat. dengan semua pertimbangannya, dia sangat yakin kalau dia tidak asal tulis wishes, mengingat kalau dia seorang prodigy bisnis. dia lah yang telah membangun kerajaan bisnis keluarganya yang hampir mendekati kehancuran sepeninggal papanya. mama hanya merupakan back up, semua dirinya yang menghandle, mulai dari ketemu klien, mencapai kesepakatan, sampai dengan pengaturan karyawan dan peraturan perusahaan. semuanya dipelajari dan dikuasai olehnya dibantu oleh mama.
Tapi tidak ada yang sempurna, begitu pun dengan dirinya.
Melihat dari pemikiran gue mengenai latar belakang tokoh utama, kira-kira udah cukup tajam dan berkarakter belum, ya?

Komentar

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2