Palembang adventure

781
Tahun ini merupakan Ramadhan pertama gue sama suami, dan gue menjalankan awalnya di muara enim.

Awal Ramadhan diMuara Enim sih berlangsung dengan lancar dan biasa aja. Yang luar biasa adalah ketika kami berdua mengunjungi Palembang mulai Jum'at kemaren, 5 Agustus 2011.

Dari Muara Enim kami naik kereta api ekonomi dengan tiket seharga 13ribu menuju stasiun kertapati palembang. Perjalanan yang biasa aja, alhamdulillah kami dapat tempat duduk yang bagus. Begitu sampai kertapati, bertepatan dengan waktu berbuka. Dan tujuan utama kami adalah menuju Palembang Square, yang entah letaknya dimana, hanya suami yang tahu. Yang pasti kami 2 kali ganti angkot. Begitu sampai di PS, hal pertama yang kami lakukan adalah "makan". Berhubung suami sudah sebulan berada jauh dari yang namanya mall, hal pertama yang dia incer adalah fast food. Jadilah kami makan di KFC. Capek ga sih? Di jakarta juga ada kali. Tapi mungkin ini pertanda kalau dia sudah mencapai peradaban kembali. (Kesannya Muara Enim itu ndeso banget yo!)

Tanpa menunggu waktu lama, kami berdua pun mencari tempat untuk menginap. Dan akhirnya dapatlah kami, berkat koneksi suami yang sebelumnya pernah lama ngekost di palembang.

Tapi sayangnya kostannya jauuuuhhhh kemana-mana. Walhasil, keesokan harinya ketika kami mau sahur, terjadilah tragedi itu.

Gue sengaja menyetel jam ke angka 3.45 shubuh di hape. Dan berhubung hape gue jamnya kecepatan 10-15 menit, jadi sebenarnya itu masih pukul setengah empat pagi buta. Jadilah gue sama suami jalan kaki keluar buat nyari sesendok nasi. Gue tanya ke satpam tukang jualan nasi yang buka pas sahur. Tidak tahu dia. Mampus.... Mana jauh kemana-mana lagih.

Akhirnya kami berdua menguatkan diri untuk keluar jalan kaki menyusuri perumahan mewah tersebut dengan harapan ada rumah yang masih kekurangan duit sehingga mau berjualan nasi bungkus. Tapi sampai jauh, sampai gue dan suami digong-gongin anjing, tidak ada satupun warung nasi yang nampak.

"Yaudah, rotiboynya kita bagi 2 aja ya sayang." Ucap gue baik hati, "terus aku juga masih punya biskuit bourbon kok, ada coklat silverquen juga."

So... Akhirnya ketiga makanan itulah makanan sahur kami berdua.(Bukan bermaksud kayak lagu dangdut sepiring berdua)

Siangnya, setelah sholat dzuhur ashar dijamak, kami berangkat kembali menuju PS (lagi). Abby janjian sama temennya disana. Kami pun nanya-nanya ke satpam bagaimana rute menuju sana. Jadi beginilah petualangan kami.

Untuk bisa keluar dari komplek, kami harus naik becak. Dan becaknya sempiiittt...., cuma bayar 5ribu. Padahal lumayan jauh. Kemudian setelah sampai veteran, kami nyebrang naik bus km sekian, gue ga hapal nomornya, asal menclok aja ikutan abby.

Kemudian turun dicaritas. Tapi ternyata tetep aja gada kendaraan yang bisa sekali jalan. Alamaaaakkk... Susah nian kendaraan umum di palembang sini. Jadilah kami naik becak (lagi), dan turun tepat di depannya. (Alhamdulillah).

Walaupun hari itu capek, panas sampe item, haus karena puasa, pegel, tapi seruuu banget.

Kemudian gue sempet hilang di palembang, tepatnya di dekat-dekat Palembang Square. Hahahaha..., keterlaluan ya, udah kayak anak kecil aja sampe hilang gitu.

ceritanya begini....

Hari itu merupakan hari minggu, tanggal 7 Agustus, gue sama suami mau buka puasa setelah sejam ngiterin pasar buat nemuin toko yang menjual obat mata "otem". Dan yep! Gue sakit mata. Alamaaakkk... benar-benar nyusahin yak! Untung punya suaminya baek, mau nyariin, mau netesin ke mata gue, di toko itu juga, dan gue kelojotan karena suakiiittt banget di depan ayu-ayu yang jagain tokonya. Kalo diinget-inget, gue muka tembok banget yak. Mungkin karena gue pikir, "Ah, gue ga bakalan dua kali kesini lagi kok!"

Okeh, balik ke topik!

Tadinya gue mau diajak suami makan mie celor, tapi ternyata memang bukan rejeki. warungnya tutup sampe hari selasa. Yasudah, akhirnya gue dibawa deh ke tempat makan di luar Palembang Square. Gue di ajak makan martabak kari India.

Jadiii... martabak kari India ini pada prinsipnya sama dengan martabak biasa, hanya saja tidak ada daging dan daun bawang. Isinya murni hanya telor ayam dua butir. Yang bikin beda dan enak ya itu.... kuah karinya. Lumayan lah buat buka puasa.

Nah... selama puasa ini, gue lagi kena penyakit. mungkin istilah kedokterannya itu infeksi kandung kemih, alias punya hasrat ingin sekali kencing setelah kadar air dibadan gue abis, kalau bahasa gaulnya yah... anyang-anyangan.

Alhasil, setelah selesai makan dan minum, gue mau kencing dong. Berhubung gada toilet, jadilah gue harus ngacir ke dalam Palembang Square. Suami masih kekenyangan. Jadi kurang lebih begini dialognya.

"Sayang, mau ikut ke dalem apa mau nungguin aja disini?" kata gue.

"Aku disini aja nungguin kamu." jawabnya sambil maenin hape.

jadilah gue ngacir ke palembang square.

dan perlu dipahami denah palembang square yang aneh ini. Jadi ternyata ada dua pintu masuk. satu di lantai bawah, yang begitu tembus ke KFC. Satunya lagi naik ke atas yang tembus masuk langsung carefour.

Nah, berhubung gue orangnya ga sabaran, gue ga jalan lurus buat masuk melalui KFC, gue loncat pager deh! Yang menurut otak jenius gue jalur itu lebih cepat.

Dengan segala kekuatan yang ada, gue secepat mungkin menyelesaikan ritual kencing gue. Set set set! Selesai, langsung ngacir lagi ke luar ke tempat makan tadi.

Tapi begitu gue dateng, suami gada!!

Kaget dong gue! Mampus! Tega banget!

Tapi gue lihat masih ada motornya. Ya sudah, gue nungguin deh di motor!

Semenit, dua menit, lima menit, sepuluh menit. lima belas menit.

Gue tungguin suami ga dateng-dateng juga!

Dan seperti yang sudah kita ketahui, gue orangnya ga sabaran. kalo bisa gue udah ngamuk teriak-teriak sama bantingin barang kali. (Gue rada psyco emang!) Tapi berhubung di tempat umum, gue sabar-sabarin, sambil bengkok-bengkokin kaca spion, jatohin helm abby ke tanah dan sempet terlintas buat nendang itu helm sampe jauuuhhh.... tapi syukurlah! Kontrol diriku kuat sekuat baja!!!

Akhirnya gue memutuskan buat nyusul balik ke dalem mall. Dalam perjalanan ke mall pun gue masih marah. Semarah sampe menendang rambu segitiga di jalan sampe jatoh, diliatin sama abang-abang, mungkin dalam pikirannya, ini cewek jilbab preman juga yak! Gue tendangin troli yang nganggur di koridor-koridor depan, tapi berhubung berat dan besar, malah kaki gue yang kesakitan. Begitu sampe dalem, gue liatin dulu sekeliling, gada juga. Dan akhirnya gue balik lagi ke tempat makan tadi dengan ekspresi wajah yang sangar.

Begitu sampe, suami gue belon ada juga. saat itulah gue udah ga tahan.

Mungkin kalian pikir, kenapa ga nelpon ke hapenya aja sih?

Naaahhh..., itulah masalah terbesarnya. Tadi sewaktu mau berangkat ke toilet, yang gue bawa hanyalah selembar tisue. Tas beserta isinya gue tinggal sama suami.

Terus dengan nada tinggi, gue tanya lagi abang-abang yang jualan martabak. Jawabannya tetep sama, katanya suami gue nyusul ke dalem.

Gue memutuskan untuk nunggu lagi.

semenit, dua menit, lima menit.

Tadinya gue mau masuk lagi ke dalam. Ah, tapi capek! Akhirnya cuma gue susurin sampe pager tempat gue loncat. Terus balik lagi ke motor suami gue.

Ga tahan, gue tanyain lagi abang-abang penjual martabak. (Pokoknya kasian banget dah tuh abang-abang)

Jawabannya masih tetep sama.

Akhirnya gue memutuskan untuk nungguin di dalem. Dengan mata yang udah basah. Nangislah gua.

Dalam tangis itulah muncul khayalan-khayalan tingkat tinggi.

Ya Allah, ini Palembang. Diriku tidak kenal siapa-siapa. Kalau mau pulang, pulang kemana? yang tahu alamat kost cuma suami doang. Ga punya hape. Ga punya duit barang dua puluh lima perak (itu juga kalo masih laku). Mau kemana diriku? Diriku terlunta-lunta di kota asing ini. Jadi wanita cantik jalanan (kalo anak jalanan ga matching, gue kan udah merit kali). Oh nasiiibb... ya nasiiibbb....

Cukup jiwa lebay!

Pinjem henpon abang-abang martabak itu ajah!

Sip!

Maka setelah air mata dan ingus gue apus pake jilbab, gue bangkit dari kursi dan dengan ekspersi wajah dibuat semenderita mungkin, gue minjem hapenya dia.

Untung aja sih gue hapal nomor hape suami.

"Halo, sayang, kamu dimana?" ucap suami dengan nada jengkel diseberang.

"Dimana-dimana... aku ditempat makan yang tadilah. Kamu dimana?"

"Yaudah, jangan bergerak! Kamu disana aja, aku yang kesana sekarang! Jangan kemana-mana!"

KLIK!

Yaaaahhh.... begitulah drama hilangnya gue!

Kalo gue pikir-pikir lagi, gue drama queen juga ya.... padahal masalahnya simpel bukan?

Motor suami masih ada disana. Which is... dia bakalan balik kesana cepat atau lambat....

My... God!

Yang sabar ya suamiku *_*

Komentar

  1. Untuk ikut GoVlog, mohon melengkapi persyaratannya.. Info klik http://www.vivanews.com/xl_govlog

    thanks..

    BalasHapus

Posting Komentar

Hallooo, senang banget kalian sudah mampir dan memberikan komentar di sini ^^

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2