2nd Honey Moon

781
sebelumnya aku mau meminta maaf karena aku bukan jenis orang yang rajin meng-update blog. Bukan jenis orang yang rajin curhat di internet. hehehe... tapi kali ini, aku mau deh cerita pengalaman aku selama liburan di negara tetangga yang super kecil namun seperti "merajai" yang dikenal dengan nama negara Singapura.

 Liburan kali ini seperti biasa bersama suami yang sebenarnya sedang super duper sibuk dengan pekerjaannya. Tapi berhubung tiket ini sudah aku beli sejak awal tahun dari Airasiago, jadi aku wanti-wanti banget ke suami agar tidak lupa. Kami berangkat pada hari Rabu pukul empat dini hari, 10 Oktober 2012, bertepatan dengan Ulang Tahun pernikahan kami yang ke 2 tahun.

walaupun belum dikarunia anak, namun kami sangat mensyukuri karena sampai dengan detik ini kami masih bersama. Pesawat berangkat pukul 7.10 pagi dan akan tiba pukul 10.20. perlu diketahui perbedaan waktu Indonesia dan Singapura adalah 1 jam lebih cepat. Sebenarnya, sejak dua hari sebelum keberangkatan, aku sudah sibuk browsing-browsing di google, tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi, karena aku buta sama sekali tentang negara ini. Aku bahkan sampai browsing di google maps untuk mendapat petunjuk pemakaian bis di sana. Misal dari bandara Changi ke hotel kami yang berlokasi di Balestier Road harus naik apa aja. Kemudian dari hotel mau ke Marina naik apa. semuanya sudah aku atur dengan sedetil mungkin, bahkan sampai aku print dan aku susun schedule per jam-nya! Luar biasa bukan? mungkin suatu saat aku bisa membuka jasa layanan tourist guide.

 Oke kembali ke waktu aku sudah menginjakkan kaki di Changi airport. Bandaranya memang keren sekali. Semuanya serba canggih. bahkan ketika turun dari pesawat pun aku tidak menuruni tangga tapi disediakan lorong, sehingga kami tidak perlu berlari-larian, berkeliaran di area lapangan terbang seperti di bandara tanah air. Ternyata suami maunya naik MRT, atau Mass Rapid Transit, kereta bawah tanah super cepat. Jadilah aku bengong.

Aku sama sekali tidak survey tentang MRT ketika di Jakarta. Tapi untungnya di sana tersedia komputer gratis untuk browsing. Jadilah kami browsing di sana dan tahu harus berhenti di stasiun apa nantinya. Tapi masalahnya kami tidak tahu harus naik MRT dari bandara sisi mana. Maka kami pun bertanya pada resepsionis India yang terdekat. Dan wanita itu mengarahkan kami untuk menuju ke Terminal 3. Kami berdua pun berjalan ke sana, sambil menarik-narik koper kami dan antusias yang masih ada karena sudah tiba di sana dengan selamat.

Namun ternyata, sampai jauh, kami tidak menemukan jalan keluar. Setelah hampir setengah jam kami berjalan menyusuri bandara dari Terminal 1 menujuu Terminal 3, sampailah kami di Imigrasi. Tentu saja, ketika loket membaca pasport dan kartu kami, mereka memarahi kami dan berkata kalau seluruh Terminal ini tersambung dan bisa dicapai dengan menaiki Skytrain tapi dari luar, bukan menyusuri arena dalam.

Jadi pendek kata, seharusnya kami keluar dulu di terminal 1 dan naik skytrain menuju terminal 3 menuju stasiun MRT. Yah, salahkan mba-mba resepsionis itu, kami hanya turis! Tapi berhubung aku tidak bisa jawab apa-apa, ya udah nyengir ajalah, males bertengkar juga, dan setelah itu bilang "thank u thank u!" (yang penting lolos, wew!)

Begitu turun ke area MRT, sekali lagi kami dihadapkan pada kebingungan untuk membeli tiket. Suami aku juga buta masalah ini, padahal ini bukan pertama kalinya dia kemari. Pertama bersama kampusnya ketika kuliah, kedua urusan pekerjaan dan langsung naik taksi. Wajar saja kalau dia tidak paham apa-apa masalah transportasi umum ini. Tadinya suami berinisiatif membeli tiket MRT untuk 3 hari, tapi ternyata harganya 60$. Wew, mahal aje yeee... yasudah, jadilah kami beli standart tiket aja setiap mau naik MRT. awal beli pun kami dibelikan oleh petugas MRT.

Jadi intinya, saat itu, kami tetap tidak mengerti cara memakai mesin pembeli kartu! Petugas bilang kalau kami harus turun di CityHall, kemudian transit naik kereta yang lain, dan kami lupa kenapa kami harus transit? karena begitu kami lihat jalurnya, ada stasiun Lavender yang merupakan tujuan kami sebelum naik bis menuju hotel. Maka kami pun turun di Stasiun Lavender. Jadi MRT di Singapura, ada 4 sistem jalur MRT, East West Line (berwarna hijau), North South Line (berwarna merah), Circle Line (berwarna kuning) dan North East Line (berwarna Ungu). selain itu ada Bukit Panjang LRT. Dari Changi turun di Lavender masih satu Line, yaitu East West Line. Dari Lavender kami keluar ke halte dan naik nomor 145 menuju balestier road.

Berhubung belum tahu kalau satu jalan itu ada banyak haltenya, begitu aku melihat halte Balestier Road, aku turun aja langsung bersama suami. ternyata setelah bertanya pada orang yang lewat dan dia mencari tahunya dari smartphone miliknya, masih sangat jauh alamat yang kami tuju. Tapi suami ngotot mau jalan kaki aja! Hadeeuuuhh... aku kan uda pengen sampe ke hotel dan istirahat!

Dasaarrr... jadilah kami jalan sejauh 2 km, sambil ngegerek-gerek tas koper. Hiks! Tapi itu salah satu kenangannya sih. Begitu sampai hotel pukul 12 lewat. tapi kami belum bisa cek in, baru bisa jam 3 nanti. tapi untuknya sang resepsionis sangat manis, cantik dan baik hati. pukul 1 kami dipersilahkan untuk cek in dan diberi kamar double bed dengan jendela. Kamarnya pun kecciiiilll... Masih enakan kamar di Citin Masjid Jamek deh!

Begitu sholat dan bebersih, kami berdua pun sepakat untuk tidur dulu, mengingat suami yang justru baru pulang pukul sebelas malam sebelumnya dan masih kurang tidur. Namun pukul empat sore, kami sepakat untuk keluar. kami pun mandi dan bersiap-siap kembali. pukul lima sore kami keluar menuju Riverview, di Clark quay, Riverside Point. Padahal aku sama sekali nggak ada ide itu tempat apaan. cuma aku lihat brosurnya aja, kayaknya keren. kebetulan juga rencana itu sesuai dengan schedule yang sudah aku atur dan aku tahu bus apa aja untuk sampai di sana. Begitu sampai di sana bagus sekali tepi sungainya. bersih, dan ada perahu untuk melintasi.

Di area ini, banyak sekali tempat makan yang diperuntukkan untuk orang-orang asing. jadi otomatis kami berdua tidak bisa makan. Tapi untungnya di salah satu ujung, ada Mall bernama Liang Court, di sana ada Kopitiam dan ada satu stand makanan india. Jadilah kami makan di sana. setelah itu kami menyusuri lagi pinggir sungai dan masuk ke Central Mall. Baru akhirnya ketika sudah pukul sembilan malam kami memutuskan untuk pulang ke hotel.

Saat ini tubuh kami masih terlalu lelah untuk diforsir. Keesokan harinya, jadwal benar-benar padat. Kami keluar hotel pada pukul sepuluh pagi menuju Singapore Botanic Garden. Dan aku sudah browsing harus naik bis apa aja. Kami pun turun di Halte NUS, National University of Singapore. Kampusnya baguuuss... dan dekat dengan taman. nyaman untuk belajar dan bersantai menikmati udara bersih, walaupun panas. Tapi begitu memasuki waktu makan siang, kami memutuskan untuk pindah.

Awalnya shedule aku adalah menuju Kampong Glam. tapi aku tidak bisa menemukan bis ke sana. ada 2 halte di sana dan aku tidak menemukan nomor bis yang dimaksud. Bingung dan kasihan melihat suami yang ngandelin aku, akhirnya aku putar otak dan langsung merubah rencana menuju little india. jadilah kami naik bis menuju little india. Kami turun di Tekka Mart. Di sana ada foodcourt yang menyajikan makanan china yang notabene non halal dan juga halal food. ada banyak pilihan, dan kami berdua serasa menemukan syurga di temmpat ini.

Walaupun kebanyak menu india, akhirnya pilihan kami jatuh pada masalah melayu, ayam goreng. hahahahaha... Setelah kenyang makan, kami melanjutkan petualangan kami menelusuri Little India, sampai dengan jalan Serangoon. dan kami menemukan masjid di sana. Kami pun sholat. setelah itu kami mampir di Mustafa Center, lumayan murah-murah di sana, lebih bersahabat daripada di mall lainnya. Tapi tidak berbelanja apapun.

Kami memutuskan untuk berbelanja di akhir hari aja. Dari Mustafa Center kami terus berjalan dan akhirnya sampai di City Square Mall. Di dalam sana ternyata menyediakan Shuttle bus gratis. iseng kami pun coba ikut naik salah satu bis menuju bendemeer. Dari sana, kami mencari bis yang menuju Marina bay Sands. Jadi sistemnya sangat mudah sekali untuk naik bis. Kita tinggal tahu alamat yang hendak kita tuju, dan kita baca nomor-nomor bis yang berhenti di halte tersebut. setiap bis dijabarkan secara detil halte apa aja mereka berhenti. maka sampailah kami di Marina bay Sands dengan selamat dan dalam keadaan kebelet pipis.

Begitu turun aku langsung heboh harus mencari kamar mandi dulu, jadilah kami masuk ke dalam hotel yang tersohor itu. Sebenarnya interiornya biasa aja, tapi memang luar biasa megah karena ketinggiannya. setelah itu kami jalan menyusuri hotel untuk mencari jalan menyeberang menuju mall di sebelah. ternyata ketika jalan, suami melihat papan nama "Casino". Suami pun penasaran dan mengajak aku untuk turun *tepok jidat. Dan benar saja, dia ngotot ingin sekali masuk. Sepanjang di dalam mall, wanita berjilbab itu hanya aku sendirian. makanya aku tidak pernah lepas memegang lengan suami. takut diculik orang *ga berminat juga sama aku kalee.


Setelah puas keliling, akhirnya suami memutuskan untuk keluar (syukurlah). begitu keluar, kami sudah berada di dalam mall. Mallnya besaaarrr... dan sepi. Yah, untuk turis macam kami, tidak mungkin juga berbelanja di sana. akhirnya kami keluar dari mall dan duduk di sisi pinggir danau. di luar sana luar biasa sekali. lampu kerlap-kerlip, gedung-gedung yang menjulang tinggi, suasana yang tenang walaupun ramai.


Ternyata, ketika waktu menunjukkan pukul sekitar delapan malam, pertunjukkan Wonderfull light Show pun dimulai. Well, aku surprised. aku memang menjadwalkan untuk menyaksikan acara ini, tapi jadwal yang aku dapat itu pukul 9.30 malam. Tapi justru lebih bersyukur, karena setidaknya kami tidak akan kemalaman. sebenarnya pertunjukkan ini hanyalah pertunjukkan air mancur, namun dengan bantuan laser dan lampu-lampu, menjadi pertunjukkan yang mengesankan. Dan dengan kata lain juga, pertunjukkan ini merupakan layar tancep, namun dengan layarnya air mancur. Tapi tetap saja tidak bisa disamakan sih.

Saat akhir pertunjukkan, aku merasa sangat terharu, karena bagus sekali. apalagi saat itu aku menyaksikannya bersama suami, bersama orang yang paling aku sayangi saat ini yang sekarang merupakan teman hidupku. Aku benar-benar sangat bersyukur. setelah selesai melihat pertunjukan, suami bilang dia ingin makan, lapar. tapi tidak mungkin makan di dalam mall. Bukan karena mahal. masih standar harganya kalau makan di area foodcourt. hanya saja kami menyangsikan kehalalannya. Jadilah kami berjalan kaki menyusuri jembatan yang juga didesain dengan begitu keren dan indah menuju area merlion park.

Dan sampailah kami di Makansutra foodcourt. Dari sana, kami berjalan menuju halte bis. aku membaca nama haltenya, Esplanade. Oh luar biasa perjalanan kami. Berapa kilo yang sudah kami lalui hari ini? Tidak heran kalau sampai urat betisku ketarik. Keesokan harinya, hari jumat merupakan jadwal ke Sentosa. Tapi kakiku masih sakit. Tapi aku tidak bisa mengeluh pada suami. Dia pasti akan langsung panik. Pagi harinya begitu kami keluar hotel, aku masih diam dan menahan diri. Kami berjalan menuju halte balestier plaza untuk naik bus dari sana, bus nomor 145, dan turun di Vivocity.



Di Vivocity ternyata banyak sekali orang indonesia. Mungkin mereka mau berkunjung ke sentosa juga. Di dalam sini juga ada Giant Hypermarket, dimana di dalam sini aku membeli sendal jepit akhirnya :p Kami pun makan siang di sini juga. Setelah makan siang, aku naik ke lantai 3 menuju stasiun kereta menuju sentosa dengan membeli tiket seharga 3,5 $. kalau dirupiahkan termasuk mahal lah, cuma buat naik kereta aja. tapi mungkin itung-itung tiket masuk ke wahana permainan di dufan hanya saja tidak bisa naik wahananya hanya bisa menikmati saja. Di dalam Sentosa, aku langsung turun di stasiun beach, paling ujung. dan di sana kami naik skyride dan luge dengan paket 25$ perorang.


Dilihat dari foto, memang aku ketakutan sekali begitu sampai di atas, karena rasanya kakiku tidak napak. tapi ketika turun, kami naik luge, ssemacam mobil-mobilan kecil. Nah kalau itu aku tidak takut. malah menikmatinya.

Setelah naik Skyride dan luge, kami berjalan kembali melalui Merlion Park dan sempat tersasar di dalam hutan -___-" tapi syukurlah kami bisa kembali menemukan peradaban dengan selamat dan tidak kekurangan sesuatu apapun, hanya betis yang kesakitan.

Setelah dari sini, jadwalnya adalah ke Orchard Road. dan kami memutuskan untuk naik MRT. Karena dari kemarin kami selalu naik bis. Kami pun bertanya pada informasi dan diberi secarik kertas agar kami naik kereta menuju Orchard dan harus transfer di stasiun Dhoby Goat. Saat itulah aku benar-benar belajar memakai mesin pembelian tiket MRT dari bule di depanku yang ternyata juga sedang belajar. Aku jadi tahu kalau tiket sebelumnya yang kami beli ternyata bisa direfund 1$, bahkan semua tiket yang sudah kami beli. Jadi setiap tiket yang dibeli pasti ada semacam simpanan 1$, namun bisa kami ambil setelah tiket dikembalikan ke mesin. otomatis mesin akan mengeluarkan duit 1$.

Setelah itu, aku memencet tombol membeli tiket. langsung muncul peta keseluruhan MRT. yang perlu aku sentuh hanya buletan yang tertera nama stasiun yang kami tuju. Berhubung masih gaptek, aku menekan tombol Dhoby Goat dan bukannya Orchard road. Kami pun naik MRT jalur kuning alias Circle Line. Dan betapa kagetnya aku saat itu, merasa bosan dan tidak tenang, karena ternyata ada 20an stasiun yang harus kami lewati. Kami sama saja dengan pemborosan waktu! Tapi gapapalah buat pengalaman juga. Kami pun harus turun di Dhoby Goat dan langsung pindah kereta menuju Orchard, tanpa beli tiket kembali.

Jadi tahukah kalian apa yang terjadi? Ketika di Orchard road aku tidak bisa keluar. Petugas pun memintaku untuk membeli kekurangan biaya di tiket service di dalam. aku pun harus membayar 20 sen lagi. dan akhirnya aku bisa juga keluar. Begitu di luar Orchard Road, berhubung aku tidak terlalu antusias untuk belanja mengingat kurs 1 dollar sing yang mahal, yaitu 7000-8000, lebih baik aku menahan diri saja. Namun ternyata suami malah kalap belanja di UNIQLO! *tepok jidat.

Pulang dari Orchard, kami terus menelusuri jalan sampai kami tiba di Plaza Singapura, dan ternyata dekat dekat stasiun MRT Dhoby goat *tepuk jidat lagi. Kami mencari bis menuju balestier Road, tapi ternyata tidak juga terlihat. jadi kami terus berjalan, sampai kami melewati Chatay Plaza, tempat untuk nonton film dan juga SOTA School of The Art of Singapore yang gedungnya luar biasa indah dan artistik! Mahasiswa arsitektur, disarankan banget untuk mempelajari gedung ini. Kami tiba di halte NTUC, dekat dengan SOTA dan berhasil menemukan bis kami. akhirnya....

Hari Sabtu merupakan hari terakhir kami. jadwal kami tidak banyak hanya bersantai dan kembali ke Orchard Road, lagi pula peswat kami berangkat pukul 22.10. jadi kami punya waktu seharian untuk bermain. Dan ketika di Orchard Road, lagi-lagi suami kalap belanja di UNIQLO. akhirnya daripada sakit hati, aku ikut-ikutan belanja. tapi tetep... masih banyakan belanja milik suami. Bahkan kami sampai menghabiskan waktu 3 jam di dalam sana! Kami baru selesai belanja pukul 6. padahal menurut jadwal setidaknya kami harus berangkat dari hotel pukul 7 sehingga bisa tiba di airport pukul 8 dan masih punya waktu bersantai. Mana ternyata kami sulit sekali menemukan bis menuju Balestier Road. tanya sana-sini tidak ada yang tahu menuju balestier harus naik bis aja. Payah nih, orang singapur pada ga canggih. atau jangan-jangan yang aku tanyakan itu juga turis ternyata??? Akhirnya kami memutuskan naik MRT aja dan turun di lavender lagi.

Dan selamat, kami tiba pukul 7 lewat lebih dikit di hotel kami. Kebetulan kami sudah cekout sejak pukul 11 dan menitipkan koper kami di concierge hotel, jadi kami hanya perlu mengangkut aja lagi dan langsung pergi. Kami naik bis nomor 130 dan harus turun di stasiun Novena. Dari sana kami beli beli tiket menuju Changi Airport, dan harus transfer di Cityhall menuju Changi airport. Dengan langkah panjang-panjang, kami berbalapan dengan waktu agar tidak ketinggalan peswat. untung saja aku uda check in lewat online, jadinya aman. walaupun kami harus berlari-larian di dalam airport, tapi kami tiba tepat waktu beberapa saat sebelum pesawat berangkat. Sooo... jakarta, here we come again! Siap-siap kembali ke dunia realita again.


Komentar

  1. tampak serruuu... seneng bgt bisa seken hanimun..hihihi

    BalasHapus
  2. Seruuu Della, iya nih, kalo belum punya anak lagi, Oktober nanti mau 3rd hanimun lagi ahhh *digetok

    BalasHapus

Posting Komentar

Hallooo, senang banget kalian sudah mampir dan memberikan komentar di sini ^^

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2