questions

Hai, sekedar untuk mengisi waktu luang, tolong dibaca dan dijawab, ya, pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini. Soalnya sampe sekarang gue sama sekali belum menemukan jawabannya.
1. Kasus pertama
Kalian tentu tahu, dong, fenomena yang sedang marak terjadi beberapa tahun belakangan ini. Sebenarnya sih kalau mau buka mata, bukan sekarang-sekarang aja terjadi. Dari jaman baheula juga hal seperti ini udah ada, Cuma baru terekspose aja sekarang, yaitu Poligami.
Menurut kalian, poligami itu sering terjadi disebabkan oleh apa? Apakah karena memang factor cinta yang terbagi, nafsu seksual yang tidak terpuaskan, karena tidak dilayani dengan baik, atau sampai dengan dalih ibadah?
Dari poligami kita merambat ke arah perselingkuhan. Menurut kalian juga, kenapa seseorang melakukan perselingkuhan itu? Apakah karena dia tidak setia, merasa bosan, balas dendam atau karena sudah tidak mengalami kecocokan lagi?

2. Kasus kedua
Gue pernah liat iklan di TV, kalau di bumi ini sudah digalakkan yang namanya recycle. Semua barang yang bisa kita recycle, direcycle, deh! Namun ada satu yang tidak bisa direcycle, yaitu kriminalitas.
Menurut kalian, kenapa seseorang melakukan suatu tindakan criminal? Entah apakah itu mencuri, merampok, malak, berzina, membunuh bahkan sampai memutilasi!! Apakah karena factor ekonomi, balas dendam, sakit hati atau karena si pelaku seorang psikopat?
Dari sana, terbersit pertanyaan, apakah di dalam hati si pelaku tindak criminal tidak mempercayai adanya pembalasan setelah kehidupan ini? Seperti lagunya Crisye, Jika syurga dan neraka tak pernah ada, masihkah kita menyebut namaNYA?
Bagi yang beragama Islam, pasti pernah dengar, dong, kalau setiap orang Islam pasti akan masuk syurga. (Dan kalau nggak salah, disetiap ajaran agama lain, pasti juga mengajarkan hal yang sama) Walau sekotor apapun orang itu, walau sepanjang hidupnya dia hanya berjudi, mabok, berzina, merampok, membunuh, tapi karena dia meyakini Islam, dia pasti akan masuk syurga, walaupun sebelumnya di “cuci” dahulu di neraka.
Masalahnya, gue pernah dapet satu ayat dalam Al-Qur’an ( 2:80-82) yang intinya “Barang siapa berbuat dosa dan telah diliputi oleh dosanya itu, maka mereka itu penghuni NERAKA dan mereka KEKAL di dalamnya.” Dan begitupun sebaliknya. Yang manakah yang benar?

3. Kasus ketiga
Bagi yang masih single kayak gue, criteria apa, sih, yang biasanya kalian tetapkan dalam memilih pasangan hidup? Dari factor fisik yang ganteng atau cantik, badannya yang menyaingi supermodel, karena dia tajir abis, kekayaannya nggak akan habis walau dimakan sepuluh generasi sekalipun, atau karena memang cinta sudah bicara?
Dan menurut kalian, kenapa, sih, kalian menikah? (Tentu saja selain karena alasan ibadah!) Berhubungan dengan kasus nomor satu, kita kan nggak akan pernah tahu apakah sang pasangan akan setia pada kita atau tidak? Nyatanya yang sudah menikah selama tiga puluh tahun pun masih bisa bercerai. (Entah karena alasan apa!)
Bagi wanita single yang umurnya sudah mendekati 30 tahun (kayak gue), apakah kalian merasa sudah dipepet waktu untuk segera menikah? Dan ketika kalian hendak dijodohkan, apakah kalian akan menerimanya begitu saja? Walaupun sebelumnya tanpa cinta, tapi karena yang menjodohkan adalah orang tua, maka kita pun hanya nerima saja?

4. Kasus keempat
Ada kejadian dimana seorang istri akan mengancam suaminya untuk kabur/pulang ke rumah orangtuanya apabila keinginannya tidak terpenuhi. Bagi suami yang tegas, tentu dia akan berusaha untuk meluruskan kembali istrinya, walaupun resikonya adalah sang istri meminta CERAI! Tapi bagi suami yang sangat mencintai sang istri dan tidak mau kehilangan, pastinya akan menuruti semuanya.
Bagi kalian para cowok, kenapa sih, kalian mau menuruti semua permintaan istri/pacar kalian tanpa melihat pada kemampuan kalian yang ada sekarang? Dan kenapa, sih, seorang cewek suka sekali membuat suami/pacarnya kelimpungan dan pusing dengan segala permintaan mereka? Gue juga seorang cewek, tapi berhubung gue belum pernah mengalaminya, gue nggak paham aja kenapa ada seorang istri yang dengan teganya morotin suaminya, tapi nggak mau melayani suaminya, dan anehnya sang suami diem aja diperlakukan seperti itu. Sebenarnya apakah karena cinta tanpa pamrih, atau karena ada sesuatu?

5. Kasus kelima
Menurut kalian, cinta itu apa, sih? Kepada siapa cinta seharusnya kita berikan secara menyeluruh? Kenapa sampai ada orang yang bisa begitu mencintai secara membabi buta? Kenapa sulit sekali untuk melupakan orang yang pernah singgah dihati kita? Tapi kenapa cinta bisa pudar seiring dengan berjalannya waktu dan juga dengan jarak yang membentang luas dan juga dengan tanpa adanya komunikasi yang berarti?
Dalam hidup ini, apa, sih, yang paling kalian cintai sampai tidak bisa hidup tanpanya?
Kalau kalian boleh meminta, apa yang akan kalian bawa sampai keliang kubur? (Walaupun tentu saja kita semua tahu, kalau kita terlahir tidak membawa apa-apa, dan matipun juga tidak membawa apa-apa pula selain amal ibadah kita.)

Jadi bagaimana? Apakah kalian sudah mempunyai jawabannya? Jadi kenapa tidak kalian jawab aja sekarang juga?

Komentar

  1. hai berkunjung nih, gue tunggu kunjungan baliknya hehehe nice blog

    BalasHapus
  2. Kasus 1:
    "Apakah karena memang factor cinta yang terbagi, nafsu seksual yang tidak terpuaskan, karena tidak dilayani dengan baik, atau sampai dengan dalih ibadah?"
    Kalau yang terjadi saat ini lebih kepada alasan birahi. Banyak yang melakukan poligami tapi sebenarnya tidak bisa adil secara kasih sayang atau ekonomi. Malah secara ilmu agamanya sendiri juga masih kurang. Jadilah perspektif poligami menjadi negatif.

    Kalau masalah selingkuh, setau gw biasanya diawali dari hal-hal yang negatif (karena batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan tidak jelas).

    Kasus 2:
    Kesimpulan ninna “Barang siapa berbuat dosa dan telah diliputi oleh dosanya itu, maka mereka itu penghuni NERAKA dan mereka KEKAL di dalamnya.”

    Setau gw dalam Islam, yang termasuk dosa penghuni neraka dan kekal didalamnya adalah dosa syirik (CMIIW).

    Kasus 3:
    Tuntunan memilih jodoh yang gw tau adalah, pilih karena agama, harta, kecantikannya (fisik) dan keturunannya. Tapi jika ingin selamat dunia akhirat, pilihlah karena agamanya.

    Sebelum memutuskan menikah atau tidak, di Islam kan di anjurkan untuk melakukan shalat istikharah (meminta diberikan jalan yang terbaik). Jika ditengah jalan nanti setelah nikah ada masalah, maka kembalikan lagi kepada niat menikah. kuncinya tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Usahakan sebelum mentok (gak ketemu solusi), selalu minta petunjuk dariNya.

    "Bagi wanita single yang umurnya sudah mendekati 30 tahun (kayak gue), apakah kalian merasa sudah dipepet waktu untuk segera menikah? Dan ketika kalian hendak dijodohkan, apakah kalian akan menerimanya begitu saja? Walaupun sebelumnya tanpa cinta, tapi karena yang menjodohkan adalah orang tua, maka kita pun hanya nerima saja?"
    Dalam Islam, walaupun dijodohkan oleh orang tua, sang anak pun bisa menolaknya apabila memang tidak cocok. Tapi yang perlu diingat dalam mencari jodoh adalah "ridho Allah bergantung kepada ridho orang tua".

    Masalah waktu sudah ada yang mengatur kok Na :)

    Jangan tergesa-gesa memilih dan jangan terlalu pilih-pilih dengan kriteria yang selangit :D

    Kasus 4:
    Harusnya sih sebagai seorang suami bisa memimpin istri. kalaupun ada suami yang ninna contohkan, mungkin si suami kalah dalam memimpin atau mempunyai pertimbangan lain. Ya kalo untuk pastinya harus ditanya ke yang bersangkutan :)

    Kasus 5:
    Cinta abadi harus ditempatkan pada tempatnya, yaitu kepada sang khalik karena hanya dia lah yang tidak pernah mengingkari janjinya.

    Cinta antara sesama manusia bagaikan khamr yang memabukkan. yang membuat seseorang tidak mabuk adalah alasan dan tujuan mencinta. Jika tujuan akhirnya adalah Allah maka insya allah tidak akan pernah cinta membabi buta.

    Mudah-mudahan jawabannya memuaskan :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Hallooo, senang banget kalian sudah mampir dan memberikan komentar di sini ^^

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2