Never Let Go Prolog dan Bab 1
Prolog Pelukan hangat itu menjalar di sekujur tubuhnya. Sudah sangat lama sekali dia tidak pernah merasakan hal ini, mungkin karena disebabkan dia selalu berprasangka buruk dan terlalu sibuk menghindari Mama selama ini. Setelah semua masalah dibicarakan dan hatinya mulai terbuka, dia baru menyadari kalau dia sangat menyayangi ibunya itu. “Kau baik-baiklah dengan Calvin. Hubungi Mama kalau semuanya sudah siap.” Senyum Mama melepaskan pelukannya. Matanya berkaca-kaca menatap wajah putri tunggalnya ini. Sudah tiga tahun mereka tidak saling bertemu dan mengunjungi satu sama lain, padahal mereka masih tinggal di negara yang sama. Hanya beda kota saja.