Liburan Seru di The Trans Luxury Hotel Bandung
Hallo semuanya, apa kabar?
Semoga sehat dan baik-baik selalu ya. Aamiinn....
Oke, kali ini, aku akan menceritakan tentang liburanku di The Trans Luxury Hotel Bandung bulan September lalu. Well, udah terlalu lama, sih. Tapi gapapa, dong! Kali aja suatu saat kalian berniat liburan di Bandung dan butuh rekomendasi hotel. Ya kan?
Sebelumnya, ini alamat hotelnya ya
The Trans Luxury Hotel Bandung
Jl. Jendral Gatot Subroto no 289
Cibangkok, Batununggal
Bandung, Jawa Barat 40273
No telp (022) 87348888
Lokasi hotelnya tepat di dalam kompleks Trans Studio Mall. Di dalam kompleks ini, ada dua buah hotel, yaitu hotel Ibis dan The Trans Luxury Hotel. Tapi kali ini aku akan mereview The Trans Luxury Hotel Bandung saja ya. Hotel ini mengklaim kalau mereka merupakan hotel bintang enam, atau sekelas Diamond, seperti Hotel Mulia Senayan. Itu suami aku yang bilang sih. Aku sendiri nggak tahu kalau ada kelas bintang enam. Hehehe... Tapi mari kita lihat fasilitas hotel ini yuk. Maunya sih, aku bandingin dengan hotel Mulia Senayan, tapi aku sendiri baru pernah sekali nginep di sana, udah gitu lupa foto-foto (Waktu itu belum kepikiran buat ditulis di blog).
Oh iya, jadi inget, intermezzo aja sih. Waktu aku nginep di Mulia, karena hari kerja, aku menghabiskan waktu siangnya sendirian. Tapi waktu itu aku nelpon abang biar pada dateng ke sana sih, berikut Mama, kakak ipar dan anak-anaknya, biar mereka pada berenang. Aku sama Mama berendam di Saunanya aja. Hahahaha.... Terus kalau makan siang, aku pergi keluar sendirian, ke Senayan City. Udah gitu naik angkutan umum juga. Satpamnya bingung nggak ya, ada cewek turun dari angkot, nenteng-nenteng kotak donat, tapi masuk ke hotel itu.... Hmmm.... ya udah, lupakan saja. Dia juga nggak bakalan inget. Lanjut.
Seperti biasa, kalau suami ada kerjaan di luar kota, aku pasti nyusul beberapa hari setelahnya. Mungkin itu semacam penghiburan buat aku dikasih jalan-jalan. Walaupun hanya sehari atau dua hari, dan biasanya dikerem aja di dalam hotel. Hahahaha.... Tapi mungkin, salah satu keuntungan memiliki karakter introvert, aku nggak masalah kalau harus menghabiskan waktu sendirian. Justru semacam harta karun gitu. Kapan lagi bisa nemuin bener-bener me time selama dua hari full?
Suami sudah berangkat ke Bandung sejak hari Rabu. Sebenarnya suami meminta aku datang menyusul hari Jumat. Tapi berhubung Jumat itu jadwal aku nengok ibu terus ngajak taklim, jadilah aku tolak. Akhirnya aku berangkat hari Sabtu pukul 7 pagi. Naaah, kalau mau ke hotel ini sebenarnya gampang banget dari Jakarta. Patokannya langsung Trans Studio Mall Bandung aja. Sayangnya, satu-satunya travel yang direct ke mall ini hanya CitiTrans. Nah, untungnya lagi, lokasi CitiTrans dari rumah aku itu deket banget. Ada di Pasar Festival Kuningan. Dari rumah ke sana, kalau nggak minta diantar ayah, aku bisa pesan taksi online. Jadi benar-benar gampang banget. Udah gitu di Bandung langsung sampai ke tujuan, nggak perlu nyambung naik kendaraan lagi.
Awalnya aku pikir, suami akan booking Ibis lagi, karena suami kan member Accor. Tapi ternyata aku dibawa ke hotel sebelahnya. Agak surprise sih! Soalnya kan hotel mewah gitu. Seboros-borosnya, kami biasanya nginap di Pullman aja. Memanfaatkan fasilitas member tentu saja. Oke, lanjut.
 |
| Lobby Utama The Trans Luxury Hotel Bandung |
Jadi, tentu saja pas masuk ke dalam kamarnya aku yang ter-wow gitu. Yah, ga aneh sih sebenarnya, tapi seneng aja dibawa ke hotel ini. Untuk beberapa hal, suami itu sangat tidak romantis. Kalau aku lagi minta disayang-sayang, yang ada sama dia malah dijahilin. Ya digelitikin sampai nangis, dicium-cium sampai risih (jenggotnya itu lho), dipeluk-peluk sampai sesek. Pokoknya bener-bener nyebelin deh! Jadi, tiba-tiba ngasih surprise kayak gini, ya berasa jadi wanita paling bahagia sedunia tentu saja. Biar ada gambaran seperti apa kamarnya, cek foto-fotonya aja ya.
 |
| Begitu masuk, kita akan diperlihatkan foyer ini. Letaknya di depan kamar mandi dan diapit oleh dua lemari pakaian ya. |
Secara keseluruhan, kamar memang didominasi warna krem-gold.
Tapi seperti hotel-hotel pada umumnya, pasti sprey warnanya putih.
Nah, sofa hitam itu benar-benar mencuri perhatian banget.
Dinding merah di belakang tempat tidur juga merupakan aksen yang membuat kamar ini lebih stand out.
|
 |
| Atas kiri : Cabinet di bawah TV itu berisi kulkas, rak gelas, teko air panas dan complementary kopi dan teh Atas kanan : Sofa hitam yang langsung menarik mata begitu masuk ke dalam kamar. Oh iya, buah-buahan itu bagian dari complimentary hotel, jadi boleh dimakan. Pesan jenis buahnya juga boleh. Karena aku sukanya pear, jadi aku minta diganti pear aja. Bawah kiri : Tempat tidurnya besar banget. Bisa lah ditidurin sama ayah-ibu, dan dua orang anak. Nyaman banget! Bawah kanan : seperti kamar hotel lainnya, pasti ada meja kerja. Warna sofa singlenya benar-benar simple elegan ya |
 |
| Nah, ini isi kabinetnya. Oh, kalau lampu senter sih, adanya di laci meja nakas di samping tempat tidur |
 |
| Ini desain kamar mandinya. Toiletries-nya lengkap banget. Bahkan disediakan obat kumur, cukuran dan foam-nya. Tapi ada yang kurang sih, nggak ada peralatan menjahitnya. Soalnya kalau di salah satu hotel berbintang lima yang pernah saya kunjungi, pasti ada sekotak kecil jarum, benang dan kancing, bagian dari complimentary. Tapi ini juga udah OK banget! |
 |
| Kiri : bathtub. Bisa dibilang, dua malam nginep di sini, dua malam pula aku berendam di sini dengan memakai Bath Bomb. Hahahaha.... kapan lagi bisa berendam, di rumah kan nggak ada bathtub. Kanan : Bagian kiri itu kloset dan bagian kanan shower. Enak juga ya kayak begini. Jadi ga usah gedor-gedor pintu kalau tiba-tiba kebelet tapi ada orang di dalam kamar mandi. Yaaa..., tapi itu kayaknya itu hanya berlaku untuk suami istri aja ya. Hehehe.... |
 |
| Itu dia tombol-tombol untuk mengatur pencahayaan ruangan dan membuka-tutup gorden jendela dengan sensasi yang menyenangkan ^^ |
Maaf ya kalau kesannya norak. Hehehe... Tapi seru kan ya, serasa nemu mainan baru. #ehh
Selesai suami ngantar ke kamar, tentu saja aku langsung ditinggal lagi, soalnya kan suami harus kerja. Tapi setelah itu, malamnya kami janjian untuk makan bareng. Kebetulan dapat complimentary lainnya, discount 30% makan di The 18th Restaurant and Lounge. Ini dia pemberitahuannya.
Biasanya sih, suami nggak pernah memakai promo semacam ini. Tapi nggak tahu kali ini dia mau nyobain. Aku sih senang-senang aja. Apalagi ternyata tempatnya keren banget. Sempat terkagum-kagum, sampai pada saat aku lihat buku menunya. Bisa dibilang agak syok lah, lihat harganya.
Sempat bingung mau makan apa. Soalnya biasanya kan, semahal-mahalnya makan, paling yang 50-60 ribu ya. Aku telusurin satu persatu, semuanya di atas 100ribu. Pengen banget bilang, "Chayank, makan di mall aja yuk! Banyak pilihan lagi!" Tapi suami kayak yang udah pewe gitu, duduk di sofa. Ya sudah lah, aku pilih aja yang menurut standard aku harganya belum keterlaluan. Akhirnya aku pilih menu Salmon. Sedangkan suami seperti biasanya milih steak.
Tapi mungkin, karena managemen restaurant ini tahu kalau harga mereka luar biasa, pelayanannya bagus lho. Manajernya satu persatu berkeliling, menyapa kami. Dan bukan sekedar say hallo, menanyakan semua pesanan sudah keluar atau belum, tapi benar-benar berbincang dengan kami. Bahkan sempat-sempatnya menceritakan masalah kualitas daging mereka, menjelaskan tentang daging wagyu yang baik bagaimana. Ya, mereka tahu mereka menjual jasa, jadi pelayanan harus benar-benar maksimal. Jadi weeeh, karena sudah diperlakukan ramah gitu, aku mulai merasa ringan, nggak terlalu merasa bersalah makan semahal itu. Hahaha....
 |
| Dalam piring saji kayu merupakan pesanan suami, Wagyu Steak. Sedangkan piring saji yang satunya lagi pesanan aku, Salmon something ^^ |
Pencahayaan di tempat kami bersantap memang sengaja dibuat redup. Mungkin untuk memberikan kesan romantis ya? Karena memang banyak sekali pasangan muda yang bersantap di sini. View-nya OK banget soalnya. Tapi pas kemarin aku ke sana, ternyata banyak banget yang bersantap sekeluarga lho! Aku sempat bingung, sih, harga makanan di restoran ini kan lumayan bikin kantong tipis ya. Tapi banyak banget yang makan bareng anak kecil, remaja, kakek dan neneknya. Pokoknya komplit. Wew, bisa abis berapa tuh? Apa karena promo diskon 30%nya ya? Soalnya yang keluarga itu rata-rata tamu menginap di hotel ini. Terlihat dari pakaian anak-anak kecilnya yang memakai piyama. Hahaha....
Oh iya, kami juga dapat complimentary roti lho. Semacam roti bagel gitu, tapi nggak alot. Gurih dan lembut dalamnya. Sayang belum sempat difoto sama suami sudah dihabisin. Sepertinya itu karena di sebagian besar menu memang tidak ada karbohidratnya. Di piring Salmon yang aku pesan, hanya ada sayuran. Enak deh sayurannya. Sayuran mentah gitu, semacam salada, tapi sepertinya dikasih minyak zaitun dan minyak wijen. Kalau dimakan tuh wangi minyak wijen. Saos salmonnya juga ringan. Porsinya untuk menu makan malam pas banget. Nah, kalau di pesanan suami, daging steaknya itu ga main-main lho! Empuk banget! Selama ini kalau aku diceritain sama ibu mertua tentang daging kalau dimakan langsung lumer di mulut, dan biasanya kalau dengar itu aku hanya bengong karena nggak punya bayangan daging lumer di mulut kayak gimana, Nah, kali ini aku jadi punya bayangannya. Di piring saji punya suami terdapat bawang putih dan gorengan bawang bombay. Ada dua macam saus yang terlihat aneh. Tentu aja aku nyobain. Hehehe... ada satu saus yang rasanya asam, ada juga yang gurih manis. Enak deh!
Selesai makan, kami santai dulu dong. Lagian nggak bakalan ada yang berani ngusir juga. Lalu aku sempat heran, karena di bagian ujung itu kok, ramai banget orang berkumpul di sana. Foto-foto juga. Karena (akhirnya) aku penasaran, jadilah aku samperin. Oalaaah... ternyata di bagian ujung, ada sekitar dua meter lebih, lantainya itu lantai kaca! Jadi, kalau kita berdiri di sana, bisa langsung tembus ke jalanan di bawah. Aiiihh, keren! Tapi kalau yang takut ketinggian sih, pasti bakalan ngeri. Kayak suami, berkali-kali pura-pura berani, tapi ujung-ujungnya deg-degan takut jatuh. Hahahaha...
 |
| Kalau anglenya pas, kami pasti bisa terlihat seperti sedang melayang ya ^^ |
Oke, selesai bersenang-senang di sini, kami pun memutuskan untuk menyudahi sesi makan malam, karena suami harus kerja lagi. Sementara suami kerja, aku jalan-jalan sebentar di dalam mall. Tapi karena tidak ada yang ingin aku beli, aku langsung balik ke kamar saja.
Keesokan paginya, kami turun untuk sarapan pada pukul delapan pagi. Karena menginap tiga hari dua malam, jadi aku lumayan mendapatkan dua kali sarapan di sini. Jadi lumayan bisa keliling mencicipi semua menu yang ada ya. Hehehehe....
Menu sarapannya sadis. Aku bilang sih lengkap ya. Ada menu western dan eastern. Menu eastern juga nggak main-main. Selain ada Sushi khas Jepang, ada dimsum khas Hongkong, ternyata ada masakan Thailand dan Timur Tengah juga. Makanan lokalnya sudah pasti ada. Gimana nggak bingung makanannya coba? Mau yang mana dulu ini?
Nah, itulah sekilas kondisi suasana sarapannya. Tempatnya asyik kok, karena bersebelahan dengan kolam renang. Kalau mau makan di bagian outdoor juga bisa, jadi bisa sekaligus menikmati percikan air di kolam.
Setelah sarapan, aku dan suami sepakat untuk berolahraga ke tempat gym. Tapi berhubung aku nggak bawa perlengkapan olahraga, jadilah aku hanya nemanin aja. Soalnya kalau aku lagi mainin alat, langsung disamperin sama petugas di sana, dan ditawarkan sepatu untuk dipinjam. Sedangkan aku emang nggak niat olahraga. Jadilah aku tolak. Hahaha....
Nah, karena bosan cuma nungguin, aku pergi ke kamar mandinya. Sebenarnya sekalian buang air kecil sih. Dan seperti yang sudah kuduga, kamar mandinya itu dilengkapi dengan fasilitas sauna, spa, dan kolam jacuzzi. Selain itu, disediakan loker juga. Bahkan kalau lupa membawa celana dalam, disediakan celana dalam kertas untuk ganti setelah memakai fasilitas yang ada. Ah, jadi nyesel nggak bawa outfit yang pas untuk ini. Ya iyalah, tadinya kan aku pikir bakalan disimpen di Ibis.
Puas bermain di kamar mandi Setelah selesai buang air kecil, aku kembali lagi ke tempat fitness. Suami masih olahraga di sana. Dan untungnya, nggak lama setelah itu, dia sudah selesai berolah raga. Kami pun naik kembali ke kamar. Oh iya, ada yang lupa aku kasih tahu tentang kolam renangnya. Ah, pasti kalian mupeng, deh! Apalagi kalau dikasih lihat ke anak-anaknya. Pasti semuanya langsung minta ke hotel ini. Aku aja nyesel nggak bawa baju renang -_____-
Nah, kayaknya sudah semua ya pengalaman aku waktu menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung ini. Kalaupun ada yang kurang, mungkin area convention hall-nya ya. Karena memang hotel ini juga menyediakan banyak sekali ruangan yang bisa disewakan untuk acara pernikahan, seminar, meeting atau acara-acara resmi lainnya. Dan berhubung aku nggak menghabiskan waktu duduk-duduk di lobby, jadi aku nggak bisa cerita deh, gimana rasanya bersantai sambil menunggu atau bertemu seseorang disertai dentingan piano yang menenangkan.
Hotel ini selain cocok untuk pasangan yang ingin berbulan madu, bisa juga untuk keluarga dengan anak-anak, dan peserta seminar dari luar kota. Karena selama dua kali sarapan, aku bertemu dengan banyak sekali kumpulan kolega kerja. Yuk, cobain di sini. Kalau memesan lewat Traveloka, Agoda, atau situs-situs sejenis, biasanya sering ada diskon lho! Dan berhubung kamarnya besar, kayaknya bisa deh, ditempatin empat orang dewasa dan dua anak-anak.Biar nggak rugi gitu. Belum lagi karpet kamarnya itu empuk abis. Gegoleran di sana masih oke lah. Biar nggak ketahuan, masuknya satu-satu aja. Hehehehe.... Selamat mencoba tips ini. Tapi kalau ketahuan, jangan sebut nama saya ya #wink
Sampai bertemu lagi di review yang berikutnya ^^
Menu sarapannya sadis. Aku bilang sih lengkap ya. Ada menu western dan eastern. Menu eastern juga nggak main-main. Selain ada Sushi khas Jepang, ada dimsum khas Hongkong, ternyata ada masakan Thailand dan Timur Tengah juga. Makanan lokalnya sudah pasti ada. Gimana nggak bingung makanannya coba? Mau yang mana dulu ini?
 |
| Kiri atas : booth makanan Thailand Kanan atas : Sebenarnya kalau ditelusurin itu bagian khas Timur Tengah, Dimsun dan pasta. Maaf kalau kurang kelihatan ya Kiri bawah : Suasana restoran. Nah, bagian ujung itu tuh tempat memesan segala jenis aneka masakan telur dan booth Sushi Kanan bawah : Sushi yang berhasil aku ambil. Yang digelas kanan itu miso soup sebenarnya, akunya aja males nyari mangkuk, pakai yang ada aja. Kalau gelas sebelah kiri itu infuse water. |
Nah, itulah sekilas kondisi suasana sarapannya. Tempatnya asyik kok, karena bersebelahan dengan kolam renang. Kalau mau makan di bagian outdoor juga bisa, jadi bisa sekaligus menikmati percikan air di kolam.
Setelah sarapan, aku dan suami sepakat untuk berolahraga ke tempat gym. Tapi berhubung aku nggak bawa perlengkapan olahraga, jadilah aku hanya nemanin aja. Soalnya kalau aku lagi mainin alat, langsung disamperin sama petugas di sana, dan ditawarkan sepatu untuk dipinjam. Sedangkan aku emang nggak niat olahraga. Jadilah aku tolak. Hahaha....
 |
| Atas : suasana tempat gym. peralatannya lengkap banget, bahkan ada ruangan khusus untuk Yoga Bawah : resepsionis lantai untuk fitness n spa. Mewah banget ya |
Nah, karena bosan cuma nungguin, aku pergi ke kamar mandinya. Sebenarnya sekalian buang air kecil sih. Dan seperti yang sudah kuduga, kamar mandinya itu dilengkapi dengan fasilitas sauna, spa, dan kolam jacuzzi. Selain itu, disediakan loker juga. Bahkan kalau lupa membawa celana dalam, disediakan celana dalam kertas untuk ganti setelah memakai fasilitas yang ada. Ah, jadi nyesel nggak bawa outfit yang pas untuk ini. Ya iyalah, tadinya kan aku pikir bakalan disimpen di Ibis.
 |
| Kiri atas : cermin untuk berias setelah berolah raga, atau memakai fasilitas sauna Kanan atas : fasilitas loker Kiri bawah : complimentary infuse water tepat di depan pintu masuk toilet Kanan bawah : washtafel. Iya, itu pear punya saya, hasil ngambil di tempat fitness. Hehehe |
 |
| Fasilitas kolam jacuzzi, sauna dan steam. Kalau kalian ke sini, harus cobain ini ya. Gratis kok! |
 |
| Ini dia area kolam renangnya. Seperti yang terlihat di foto kiri atas, kolam renangnya memang berpasir. Pasirnya aja pasir putih yang diimpor dari Australia. Jadi bakalan serasa kayak lagi main di pantai. Airnya juga hangat. Jadi dengan udara kota Bandung yang dingin, anak-anak yang bermain di sini nggak akan kedinginan. Cihuy banget kan? Suasananya asyik banget buat bersantai. Kalau untuk kolam renang dewasanya juga ada kok, di sisi yang satunya lagi ya, bersebelahan dengan kolam pasir. |
Nah, kayaknya sudah semua ya pengalaman aku waktu menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung ini. Kalaupun ada yang kurang, mungkin area convention hall-nya ya. Karena memang hotel ini juga menyediakan banyak sekali ruangan yang bisa disewakan untuk acara pernikahan, seminar, meeting atau acara-acara resmi lainnya. Dan berhubung aku nggak menghabiskan waktu duduk-duduk di lobby, jadi aku nggak bisa cerita deh, gimana rasanya bersantai sambil menunggu atau bertemu seseorang disertai dentingan piano yang menenangkan.
Hotel ini selain cocok untuk pasangan yang ingin berbulan madu, bisa juga untuk keluarga dengan anak-anak, dan peserta seminar dari luar kota. Karena selama dua kali sarapan, aku bertemu dengan banyak sekali kumpulan kolega kerja. Yuk, cobain di sini. Kalau memesan lewat Traveloka, Agoda, atau situs-situs sejenis, biasanya sering ada diskon lho! Dan berhubung kamarnya besar, kayaknya bisa deh, ditempatin empat orang dewasa dan dua anak-anak.
Sampai bertemu lagi di review yang berikutnya ^^
Ini hotel bintang 6 ya ck ck ck bisa jadi surganya pecinta traveler kopor nih. Emang de kelihatan lux nya dong, ada harga ada kualitas yang ditampilkan dan memberikan kepuasan kepada tamu2 hotelnya ya. Nin, itu kamar dan toilet dan semua yang ada di dalam kamar lux banget, kolam renangnya ada perosotan juga. Restorannya apik, lux lagi. Kapan ya aku bakalan nginep kayak Ninna di Trans Hotel gini? Hahaha berdoa yang kenceng de, soalnya kan aku bawa 2 anak :D
BalasHapusIya, mbak Nita, kalau kata suami sih bintang 6. Berhubung suami kerja di grup Trans, suami kenal sama orang hotelnya, jadi bisa dapat diskon. Ini juga surprise banget. Barokallah
HapusWah keren banget ya. BTW sarapannya itu all you can eat kan ya, Mba Ninna. Enak ya, ada menu dari macam2 negara. Kolam renangnya juga ya nggak kalan keren, pake berpasir putih segala.
BalasHapusIya mbak, all you can eat. Tapi tetap aja nggak bisa dimakan semuanya, andai perutnya bisa muat semua ya :))) Iya, pakai pasir putih karena biar seperti di pantai, memakai tema yang sama dengan yang ada di Bali.
Hapus