Creative Talking "Pusaka Prajawangsa"

781

Menyambung lagi dengan postingan saya sebelumnya, yaitu Samara Suites, The Art of Living, kali ini saya akan membahas mengenai #PusakaPrajawangsa, proyek apartemen yang juga merupakan bagian dari properti milik Synthesis Development.

Selain Prajawangsa City, proyek-proyek lainnya milik Synthesis Development adalah Synthesis Square, Bassura City, dan Synthesis Residence Kemang. Sebelum saya menjelaskan lebih dalam mengenai acara #PusakaPrajawangsa ini, ada baiknya saya mengulang kembali rangkaian acara #IndonesiaIsMe yang digagas oleh Synthesis Development yang diselenggarakan pada 6 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2016. Berikut adalah rangkaian acaranya :


  • 6 Agustus 2016, Local Taste Culinary yang berlokasi di Mall@Bassura;
  • 13 Agustus 2016, The Art, Beauty and Health, atau The Art of Living yang berlokasi di Synthesis Square, Samara Suites;
  • 20 Agustus 2016, #PusakaPrajawangsa, yang berlokasi di Mall@Bassura;
  • 21 Agustus 2016, Synthesis Merdeka Ride, atau bersepeda sehat sejauh 71 KM mengelilingi kota Jakarta. 

Pamer dengan GoodieBag dari Prajawangsa City
Proyek apartemen Prajawangsa City berlokasi di daerah Cijantung, dimana dekat sekali dengan jalur tol JORR TB Simatupang. Apartemen ini terdiri dari 8 Tower yang memakai nama 8 Pusaka Kerajaan Indraloka yang diambil dari film pendek #PusakaPrajawangsa. Delapan nama itu adalah :


  • Aksa, sebuah cincin bermata yang melambangkan kejernihan diri, jiwa dan pikiran;
  • Bargawa, sebuah tusuk konde yang melambangkan pengetahuan;
  • Cemeti, sebuah ikat pinggang kulit yang melambangkan pengendalian diri;
  • Diwangkara, sebuah pisau yang melambangkan kebijaksanaan;
  • Ekanta, sebuah mahkota yang melambangkan kekuasaan;
  • Fulmala, sebuah perisai tangan yang melambangkan welas asih;
  • Ganitri, sebuah gelang tangan yang melambangkan pengabdian;
  • Hima, sebuah kuas yang melambangkan penciptaan.

(Sumber : http://pusakaprajawangsa.id/story/)

Prajawangsa City saat ini sudah memasuki pemasaran Tower ke 4, sedangkan ketiga Tower sebelumnya sudah habis terjual. Sekali lagi, luar biasa ya investasi properti ini.

Namun, yang membuat menarik acara ini ternyata bukan hanya sebatas pameran propertinya, melainkan Creative Talking dengan penulis skenario film pendek #PusakaPrajawangsa, Alexander Thian yang di host oleh Windy Ariestanty, yang ternyata juga merupakan salah satu penulis scriptnya. Karena membuat film adalah kerja tim, begitupun ketika menuliskan skenarionya.

Creative Talking bersama Alexander Thian dan Windy Ariestanty

Lokasi Talkshow yang ditata begitu apik di South Lobby Mall@Bassura

Nama Prajawangsa sendiri diambil dari nama pahlawan betawi yang berasal dari Cijantung, Prajawangsa. Kemudian Prajawangsa sendiri adalah simbol dari dua nilai yang menjadi nadi Synthesis, Renjana (passion) dan kepercayaan (trust). Sebuah karya yang didasarkan pada Renjana yang bersungguh-sungguh akan menghasilkan karya yang baik. Dan karya yang baik hanya akan bisa muncul dari kepercayaan yang besar, tidak hanya yang didapat dari pihak lain, melainkan dari dalam diri sendiri juga, di mana kita mampu melakukannya.

Dalam film ini, ada lima orang tokoh, yaitu Bima, Drupadi, Srikandi, Winda dan Weda. Seharusnya dalam film ini memang hanya fokus pada delapan pusaka kerajaan Indraloka yang sedang dilukis oleh Bima dengan memakai media kain lurik hitam. Namun penulis skenario film ini memutuskan untuk memasukkan unsur romantisnya, yaitu antara Bima dan Drupadi, sehingga tidak heran kalau dalam film ini banyak sekali bertebaran quote-quote yang bikin baper. Seperti :


  • Kenapa, sih, kita selalu jatuh cinta pada orang yang tepat tapi tidak bisa bersama? - Drupadi
  • Level tertinggi dalam menyakiti diri sendiri adalah tidak mengatakan apa yang kamu rasakan. - Srikandi
  • Level tertinggi dalam mencintai itu, mencintai dengan diam-diam kan, Bu? - Drupadi
  • Setiap 400 tahun aku dilahirkan kembali, aku pasti ditakdirkan jatuh cinta padamu lagi, Bima. - Drupadi
  • Beban terberat di dunia ini, menyimpan rahasia hati, menyimpan perasaan. - Srikandi
Demikian beberapa quote yang bikin baper tersebut. Secara ceritanya sendiri memang tidak terlalu rumit. Film ini berintikan pada orang-orang yang berusaka untuk menepati janjinya. Dimana pada jaman dahulu kala, Prabu Prajawangsa memerintahkan ketiga guru untuk melukis delapan pusaka Indraloka. Namun dalam perjalanannya, lukisan tersebut tidak pernah selesai. Sehingga ketika akhirnya mereka dilahirkan kembali berulang-ulang, mereka tetap memiliki misi yang sama, yaitu untuk memenuhi janji mereka kepada Prabu Prajawangsa. 

Dalam film ini, Bima memang sudah berhasil melukis tujuh buah pusaka Indraloka. Namun tinggal satu lagi lukisan, Winda dan Weda selalu berusaha untuk menyabotase. Sehingga Bima dengan dibantu oleh Drupadi atas perintah gurunya Srikandi, berusaha untuk menyelesaikan lukisan ke delapan. Lalu, benda apa yang menjadi pusaka pamungkas tersebut? Ternyata itu adalah Ekanta, yang artinya mahkota. 

Selesai menonton filmnya, dilanjutkan dengan creative talking oleh Alexander Thian. Pembicara menjelaskan mengenai proses mereka dalam mendapatkan ide awal kisah ini, sampai dengan proses menuliskannya, yaitu teknis dalam penulisan skenario. Memang tidak secara mendetail, namun Alex menjelaskan unsur utama dalam sebuah skenario adalah SCENE HEADER. Scene Header merupakan kata pembuka di dalam semua Skenario yang ada, yaitu yang kita kenal dengan istilah INT kepanjangan dari Interior, EXT atau Exterior, yang dilanjutkan dengan keterangan waktunya, lokasinya, bahkan bisa sampai dengan wardrobe yang dikenakan oleh para pemarin dan musik latar untuk membangkitkan emosi penonton. Oleh sebab itu, berulang kali Alex menekankan akan pentingnya kerjasama tim dalam pembuatan film. 

Dalam Talkshow ini, Alex juga menjelaskan rumus bagaimana merancang alur cerita yang menarik yang sering dipakai oleh cerita-cerita Disney. Dan rumus itu pasti selalu muncul di dalam semua cerita Disney. Salah satunya adalah tokoh utama yang tadinya nyaman dengan kondisinya, takut untuk berusaha atau keluar dari zona nyamannya, namun kemudian dihadapkan pada sebuah masalah, dan akhirnya membuat tokoh itu bergerak keluar dari zona nyamannya. Walaupun dalam prosesnya tokoh tersebut sangat struggle dengan permasalahannya, namun akhirnya dia berhasil mengatasinya dengan baik, dan berakhir dia menjadi pribadi yang lebih baik. Percaya nggak percaya, rumus itu pasti selalu ada di dalam semua plot cerita tidak hanya diterapkan oleh Disney, bahkan mungkin oleh kita semua. Kita toh, sangat menyukai cerita dimana dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk berani melangkah, keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ya kan?

Mungkin segitu aja yang bisa saya ceritakan dalam acara Creative Talking #PusakaPrajawangsa oleh Alexander Thian dan Windy Ariestanty ini. Untuk menonton filmnya secara lengkap, karena kalian pasti penasaran banget bagaimana kisahnya sih, bisa klik di sini. Selamat menikmati, dan semoga terinspirasi. ^^

pemutaran film #PusakaPrajawangsa


















Komentar

  1. Copas foto yang berdua ya, mba Nin. Yang ini kok lebih jelas ketimbang yang di BBM, hehe...

    BalasHapus

Posting Komentar

Hallooo, senang banget kalian sudah mampir dan memberikan komentar di sini ^^

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2