MISSION FOR THE EARTH

Halo, semuanya....
Oke, kali ini kalian pasti bingung kenapa judulnya kayaknya serius banget. Tidak lain dan tidak bukan, judul itu merupakan judul salah satu tulisan yang saya temukan terlantar di salah satu folder tulisan. Teronggok aja gitu, enggak jelas kelanjutannya gimana. Jadi, daripada mubazir, saya bagikan di sini aja ya.

******

Planet Bumi, planet ketiga dalam jajaran tata surya, planet terindah berwarna biru dan senantiasa selalu menawarkan kehidupan di dalamnya. Planet mana yang tidak akan cemburu akan keindahannya. Mereka berharap kalau mereka bisa seindah itu, menawarkan cairan dan udara kehidupan bagi penghuninya. Tapi mereka tidak bisa seperti bumi. Oleh sebab itu, mereka berharap kalau bumi akan seperti mereka. Mereka harus menyerang dengan mengirimkan banyak meteor untuk menghancurkan bola kehidupan tersebut. Namun upaya itu selalu gagal. Gas yang melingkupi planet Bumi terlalu tangguh untuk dilewati oleh meteor-meteor tersebut. Selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, sampai dengan berabad-abad, usaha mereka selalu gagal.

Suatu hari, mereka melihat sebuah kesempatan ketika ternyata makhluk yang menghuni planet bumi sendirilah yang merusaknya. Makhluk berkaki dua yang bernama manusia itu awalnya hanyalah makhluk bodoh yang tidak mengetahui bagaimana cara memasak dan membangun rumah. Namun makhluk itu berkembang biak dan setiap generasi mengalami evolusi kecerdasan. Walaupun membutuhkan waktu berabad-abad, mereka menemukan cara sendiri bagaimana hidup yang nyaman di permukaan bumi. Tapi selain itu, mereka juga merusaknya karena kerakusan mereka sendiri.
Perang terjadi dimana-mana, menghancurkan banyak bangsa dan tentu saja menghancurkan dan mulai meracuni bumi sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya, setelah tahun 2099, terjadi perang nuklir.
Setelah tahun-tahun mencekam dan menakutkan, manusia mulai sadar ketika melihat sekelilingnya tidak ada lagi yang tersisa, selain bebatuan tandus, udara berpolusi dan air yang tercemar radiasi nuklir, peralatan mereka sudah habis, ilmuwan dan teknisi mereka banyak yang terbunuh.
Planet-planet itu pun memandang dengan penuh penyesalan apa yang sudah terjadi pada planet bumi. Tahun demi tahun mereka melihat makhluk-makhluk kecil itu bergumul dan berjuang untuk hidup di dataran tandus tersebut. Tidak ada lagi rerumputan ataupun pepohonan. Bahkan jumlah hewan pun nyaris punah semua. Hanya hewan melata yang tahan terhadap panas sinar matahari, beradaptasi dan sedikit demi sedikit ikut mengubah keseluruhan fisik mereka, untuk bertahan dari ganasnya alam. Sinar Ultraviolet yang mematikan, angin panas yang mengeringkan, dan padang tandus yang tersebar di seluruh permukaan bumi.
Suatu hari ketika waktu sudah mencapai tahun 2112, menyebar sebuah virus baru dalam masyarakat dan hanya menyerang janin yang masih di dalam kandungan. Ketika janin itu terinfeksi, janin tersebut akan menjadi cacat, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Menyadari endema ini, pemerintah memutuskan untuk membentuk sekelompok prajurit terlatih untuk membasmi virus tersebut, karena mereka masih belum tahu awal mula penyebaran virus ini.  Prajurit ini bertugas untuk membunuh para anak yang diduga terinfeksi virus, karena tanda-tandanya bisa terlihat jelas dengan perubahan karakter yang menjadi lebih agresif dan membahayakan.
Namun ternyata dalam beberapa kasus spesial , virus ini malah mempengaruhi kemampuan sang anak dalam mengontrol elemen-elemen alam yang ada di sekitarnya. Satu anak satu kemampuan, menguasai elemen tanah, air, udara dan api.  Namun hidup mereka tidak aman, karena ternyata para prajurit juga mengejar mereka.
Kemudian muncul desas-desus, bahwa ada seorang anak manusia yang bisa menguasai waktu. Dia memang tidak bisa kembali ke masa lalu, namun anak itu bisa memperlambat ataupun mempercepat umur seseorang ataupun sebuah benda. Dan kemampuan itu ternyata hanya dimiliki oleh satu orang anak dalam waktu yang sama. Ketika sang anak meninggal barulah akan muncul penguasa waktu yang berikutnya. Namun, sang penguasa waktu ini sulit sekali untuk ditemukan. Padahal kondisi bumi tidak juga membaik, tidak ada teknologi manusia saat ini yang bisa mengatasi kondisi bumi sekarang ini.
Pemerintah belum mengetahui secara pasti apakah para pengontrol elemen ini baik ataukah membahayakan. Oleh sebab itu para prajurit terus memburu anak-anak yang terinfeksi virus tersebut.

-->
Di lain pihak, salah seorang prajurit ada yang membelot dan membentuk kelompok sendiri, begitu menyadari keuntungan yang bisa dia dapat dengan mengumpulkan anak-anak yang memiliki kemampuan tersebut. Namun mereka menyamarkan niat mereka dengan alasan ingin menyelamatkan anak-anak tersebut dari tangan prajurit yang bermaksud membunuh mereka. 

Ada tiga pihak saat ini; kelompok yang terjangkit virus, pemerintah dan pemberontak. Yang mana yang akan membuat bumi menjadi lebih baik?

*****



Matahari bersinar terik, langit berwarna jingga kemerahan tanpa awan. Panasnya matahari mengucurkan peluh dan mengeringkannya kembali bahkan sebelum sempat membasahi kain yang melekat di tubuh. Hanya menyisakan rasa lengket dan panas yang tak nyaman. Tiga belas tahun sudah lewat sejak masa terakhir perang nuklir yang menghancurkan seluruh permukaan bumi. Sekarang tahun 2112.

Seorang pria berumur akhir dua puluh tahun mencoba mencangkul tanah tandus tanpa hasil, dialah Tom. Sudah tiga belas tahun, namun bumi belum juga membaik. Ras manusia sudah berada di ujung tanduk. Mereka hidup berpindah-pindah, mencari lahan yang cukup ramah, dengan sedikit air yang bisa menunjang hidup mereka ataupun rumput kering yang bisa mereka makan. Hanya sedikit orang yang bisa berburu binatang. Itu pun dengan penuh perjuangan, karena sebagian besar binatang tersebut menjadi semakin buas akibat terkontaminasi radiasi nuklir.

“Tidak bisa, Pah?” tanya wanita yang berada di dalam tenda kecil dengan tambalan di mana-mana, tak jauh dari posisi pria tersebut menggali, Cherry. Tubuhnya yang sudah lemah sedang menggendong seorang bayi mungil yang baru berumur beberapa hari.

Tom menoleh dan menggelengkan kepalanya, “Sepertinya kita harus berjalan kembali. Lahan ini tidak bisa diharapkan. Oh, ya Tuhan, andai saja kita memiliki kekuatan untuk membuat tanah ini gembur kembali,” ucapnya memandang istri dan anaknya yang baru saja lahir. 

Sebenarnya dia tidak tega untuk memaksa Cherry segera berjalan dalam kondisi tubuh baru melahirkan. Namun dia tidak mungkin meninggalkan mereka berdua dalam waktu yang cukup lama mengingat kondisi yang tidak aman sekarang ini. Beruntung dia menemukan sebuah mobil tua beberapa minggu yang lalu ketika melewati sebuah kota mati. Mobil itu dalam kondisi hangus bagian belakangnya. Namun selebihnya, mobil itu masih bisa berjalan dengan baik.

Dia pun berjalan masuk ke dalam tenda dan mulai mengepak seluruh barang milik mereka yang hanya berupa beberapa helai pakaian, peralatan makan, beberapa makanan kaleng dan memasukkannya ke dalam belakang mobil. Cherry, walaupun masih merasa lemah, dia tahu kalau mereka tidak bisa bertahan di sini. Oleh sebab itu, dia memaksakan diri untuk bangkit dan masuk ke dalam mobil. Demi bayi yang baru dia lahirkan.

Tiba-tiba terdengar suara geraman seekor hewan yang memiliki bentuk mengerikan, separuh serigala, separuh macan, sering disebut dengan harimau tasmania, karena kesamaannya dengan hewan yang telah punah ratusan tahun lalu. Hanya saja hewan ini muncul kembali dengan jauh lebih ganas dan membahayakan, serta selalu tampak kelaparan. Mempunyai kepala seperti serigala, namun memiliki tubuh sebesar macan dengan belang-belang kotor di sekujur bulu tubuhnya. Gigi-gigi tajamnya mencuat mengancam. Begitu pun dengan kuku keempat kakinya.

Dengan sigap Tom langsung meraih senjata api yang dimilikinya. Namun gerakan hewan tersebut sangat cepat. Tanpa sempat menekan pelatuk, hewan tersebut sudah menubruk tubuh Tom sampai jatuh. Tubuh Cherry bergetar ketakutan. Namun dia tidak bisa berlari cepat. Tidak dengan kondisinya sekarang ini. Dia semakin mengeratkan rangkulan pada bayinya.

Sementara itu, Tom masih bergumul dengan hewan buas tersebut. Moncongnya menyambar dengan agresif ke arah leher Tom. Sekuat tenaga ditahannya tubuh berbobot sekitar 300 kg tersebut. Senjata yang dipegangnya tadi hanya berjarak beberapa sentimeter dari posisi tubuhnya. Menahan bobot tersebut dengan dua tangan saja sudah membuatnya kepayahan. Demi memikirkan istri dan anaknya yang baru lahir, dia pun memaksakan diri. Mengumpulkan seluruh kekuatannya, dia langsung berguling ke samping kanan. Meraih secepat mungkin senjata api tersebut. Namun malang, hewan ini masih lebih cepat dan langsung menyerang leher Tom dan menggigitnya.

Merasa ketakutan dan ngeri dengan pemandangan di depannya, dan juga merasa kalau dia harus menolong suaminya, Cherry segera meraih sebatang golok dan menusukkannya berkali-kali ke tubuh sang hewan. Namun kulit hewan itu terlalu tebal untuk besi yang sudah berkarat tersebut. Sang harimau pun jadi berbalik menyerang Cherry.  

Mata Tom membulat dengan penuh kengerian ketika melihat wanita yang dicintainya dan merupakan satu-satunya manusia yang dikenalnya sekarang ini sedang berjuang melawan hewan buas yang sama sekali bukan lawannya. Dengan darah yang menetes-netes di lehernya, dia menyeret tubuhnya meraih pistol. Menarik pelatuknya dan menembakkannya ke tubuh hewan tersebut sampai berkali-kali.

Akhirnya setelah merasa yakin hewan tersebut sudah tidak bernyawa lagi, Tom langsung membantu Cherry yang sekarang sudah terbaring tak sadarkan diri dengan leher yang terkoyak parah.

Seketika itu juga, air mata Tom mengalir deras. “Tidak! Cherry, bertahanlah!” isaknya, sama sekali tidak memedulikan dirinya sendiri yang juga terluka cukup parah.

Mata Cherry setengah terbuka, dia ingin bersuara namun tidak ada suara yang keluar sama sekali. Akhirnya setelah usaha yang sia-sia, Cherry pun mengembuskan napasnya yang terakhir. Tanpa bisa ditahan, tangis Tom meledak, berteriak dengan sekuat tenaga.

-->

***


Komentar

  1. Satu yg aku bingung mbak. Kog bisa dirimu ini dapat ide nulis sekeren ini. Yg akupun ngebayanginnya juga g pernah. Wahhh ide nulisnya kece. Sukses terus dengan tulisan kejutan lainnya ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, makasih, mbak Febri. Pas lagi proses nulisnya sih, kadang merasa ga bagus atau ga pede. Makanya naskahnya mandeg. Hehehehe.... Tapi makasih doanya ya, mbak ^^

      Hapus
  2. wah bagus banget nih.... semoga aja bisa buat film sendiri dari tulisan sendiri hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiinn.... makasih banyak ya, sudah mau mampir ^^

      Hapus

Posting Komentar

Hallooo, senang banget kalian sudah mampir dan memberikan komentar di sini ^^

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2